Raih Peluang Memulai Wirausaha Digital
Di masa kekinian, kata digital sudah sering terdengar hampir di seluruh
telinga setiap orang. Sudah banyak aktivitas yang dilakukan secara manual dengan
menggunakan tenaga manusia kini beralih pada penggunaan teknologi digital. Secara
luas, teknologi digital merupakan teknologi yang berbasis pada sinyal elektrik
komputer yang memiliki sistem penghitung yang sangat cepat yang memproses semua
bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numerik atau kode digital. Pemanfaatan
dari teknologi digital saat ini sudah marak digunakan di berbagai bidang, salah
satunya dalam bidang kewirausahaan.
Sebelum teknologi berkembang pesat dan digunakan banyak orang, aktivitas
dalam berwirausaha lebih dominan dilakukan dengan mengandalkan fisik seseorang,
salah satunya dalam bagian pemasaran atau marketing.
Para wirausahawan saat itu melakukan pemasaran baik kepada pelanggan maupun
agen bisnis dengan hanya berkomunikasi secara langsung dan memakai bentuk
pemasaran manual lainnya. Setelah teknologi informasi dan komunikasi mulai
dikenal di masyakarat luas, barulah para wirausahawan melihat adanya peluang
untuk melakukan pemasaran atas produk yang akan mereka jual dengan pemanfaatan
teknologi yang ada. Dari hal tersebut, kita dapat mengartikan bahwa wirausaha
digital merupakan proses dalam mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha
yang digeluti oleh wirausahawan dengan pemanfaatan teknologi digital. Dengan
hal ini para wirausahawan seharusnya sudah bukan sekedar menjalankan usahanya
dengan strategi bisnis ‘tradisional’, melainkan sudah beralih menjadi
wirausahawan digital atau digital
entrepreneur yang dibuktikan oleh penerapan penggunaan teknologi digital dalam
menjalankan usahanya.
Berwirausaha tanpa memanfaatkan teknologi tidak jarang masih bisa kita
temukan, namun hal itu sangat disayangkan karena teknologi yang semakin maju
menawarkan kita untuk hidup dengan lebih mudah. Bila kita perhatikan, di era
saat ini masyarakat lebih sering menghabiskan waktunya dengan menjelajahi
internet, bahkan semua aktivitas kini bisa dipantau dan dikerjakan dengan hanya
menggenggam satu perangkat gawai saja, mulai dari belajar, bekerja, mencari
transportasi, bahkan dalam belanja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
seseorang. Dari hal tersebut, tidak sedikit orang ingin mendapat manfaat dari
pola hidup online, bukan hanya
sekedar sebagai pengguna dan penikmat dari layanan online, melainkan bagaimana bisa menciptakan layanan tersebut atau
bagaimana bisa menjadikan layanan tersebut sebagai sumber penghasilan. Hal itu
bisa menjadi dasar bagi para wirausahawan untuk mengambil kesempatan dalam menjalankan
bisnis digital atau bisnis online. Dengan
kata lain, kewirausahaan digital menjadi penting dilihat dari tingkat aktivitas
masyarakat dalam mencari banyak hal melalui internet, serta tingkat perilaku
konsumsi dan belanja masyarakat yang lebih memilih bertransaksi secara online guna lebih memudahkan
kehidupannya.
Di Indonesia, berwirausaha dengan berbasis teknologi digital memiliki
peluang yang cukup besar, hal itu bisa terlihat dari analisis data oleh McKinsey analysis based on data from We Are
Social 2016 bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara dengan pengguna media
sosial tertinggi. Di tahun 2016, pendapatan e-commerce
di Indonesia berjumlah USD 6 miliar, 78% pengguna internet saat ini
melakukan pembelian secara online dan
75% pembelian online dilakukan melalui perangkat seluler. Dari data tersebut,
kita bisa jadikan sebagai paramater bahwa revolusi digital sebenarnya sudah
masuk ke Indonesia, hal itu terlihat dari 4 indikator utama yaitu mobile internet, cloud technology, internet
of things, dan big data and advanced
analytics.
Paramater penentu apakah revolusi digital sudah masuk ke berbagai sektor
industri di Indonesia yang pertama adalah mobile
internet, di mana dari indikator tersebut dapat terlihat pengguna akses
internet yang mengalami peningkatan secara signifikan. Yang kedua adalah cloud technology, yaitu terlihat dari
naiknya pendapatan vendor layanan cloud—layanan sistem teknologi informasi
untuk memudahkan pengguna dalam kegiatan berorganisasi—. Ketiga, internet of things, dari indikator ini terlihat adanya kenaikan jumlah perangkat
yang memiliki kemampuan terhubung satu dengan yang lain, contohnya seperti
sensor dan sebagainya. Yang terakhir adalah big
data and advanced analytics yang mana dapat memudahkan pengguna dalam
menganalisis dan memprediksi suatu hal dari kumpulan data yang tersimpan.
Setelah mengetahui peluang besar dari wirausaha digital, maka tentunya
kita akan menggali informasi mengenai prospek untuk menjadi digital entrepreneur terkhusus untuk
para mahasiswa. Menurut pendapat Ir. IBM Jaya Martha, M.M., CMPM., dari
pemamaparan materi beliau dalam diskusi berjudul “Wirausaha Digital itu Keren!”
bagian satu dalam saluran YouTube Dedi
Purwana Channel, beliau menjelaskan bahwa prospek kerja dapat dibangun dengan “Creating the future from the future”,
artinya adalah ketika kita ingin menjadi unggul di masa depan maka perlu adanya
perkiraan tentang masa depan, karena apabila kita sudah memperkiraan masa depan
lebih dahulu dibanding orang lain, maka kita bisa menjadi selangkah lebih maju.
Dengan kata lain, untuk mencapai prospek sebagai seorang digital entrepreneur adalah seseorang harus memiliki keberanian
untuk mengambil start lebih awal di
suatu bidang, salah satunya dengan melihat kemungkinan yang akan terjadi di
masa depan, membuat ide dan inovasi, mempersiapkan, merintis, dan mulai
menjalaninya. Salah satu contoh yang dipaparkan oleh Bapak Jaya Martha adalah perkiraan
masa depan dengan penciptaan suatu sensor yang memiliki berbagai fungsi seperti
sensor suhu, lokasi, pengumpulan data, diagnostik mandiri untuk pemeliharaan
prediktif bagi alat berat, dan sebagainya, baik di industri pabrik, tambang,
ritel, pertanian, dan lain-lain.
Mulai dari memperkirakan masa depan sampai dengan menjalani usaha
digital yang akan kita dirikan, maka diperlukan adanya pengukuran kinerja
wirausaha. Ketika mulai membicarakan wirausaha maka pada umumnya hal itu tidak
akan lepas dari target finansial. Untuk mencapai target finasial tersebut,
seorang wirausahawan akan berpikir mengenai penghematan biaya dan cara untuk membuat
semua aset yang dimiliki menjadi produktif. Selain itu, seorang wirausahawan
pasti memiliki intuisi untuk mendapat pelanggan baru dan kemudian memikirkan
bagaimana mendapatkan loyalitas dari pelanggan baru maupun pelanggan lama. Untuk
mendapat kesetiaan dari pelanggan tersebut maka diperlukan kepuasan dari
pelanggan. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan,
faktor tersebut dilihat dari segi produk yang dapat berupa harga, kualitas, ketersediaan
barang, pilihan/variasi, dan fungsi, selain itu dari segi organisasi bisnis
dapat berupa layanan, mitra, dan citra. Namun dalam mewujudkan kepuasan
pelanggan, para wirausahawan baik sebagai solopreneur,
freelancer, ataupun bisnis besar, bisa saja membuat skala prioritas
tergantung dari jenis usaha atau bentuk badan bisnis seperti apa yang mereka
jalankan.
Dari penjelasan sebelumnya, faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
bisa didapat dari adanya proses internal usaha tersebut. Proses internal meliputi
operasi dalam menjalani usaha, pengelolaan pelanggan, inovasi yang
dikembangkan, serta regulasi dan sosial. Agar proses internal dapat berjalan
sesuai yang diharapkan, maka diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni, serta
yang paling utama adalah memiliki kemampuan dan kemauan. Dengan kata lain, kompetensi
dan kemauan merupakan dasar bagi pencapaian target finasial yang diinginkan. Singkatnya,
alur dari pengukuran kinerja wirausaha adalah apabila sudah memiliki kompetensi
dan kemauan maka seorang wirausahawan bisa mulai untuk mengatur bisnis yang
ingin dijalankan (proses internal), membangun kepuasan pelanggan, hingga akhirnya
mendapatkan marjin. Selanjutnya, bila sudah mendapat marjin maka perlu dibagi
lagi kepada kepuasan pelanggan—bonus dan lainnya— untuk memperkuat proses
internal—pengembangan software,
automasi, dan lainnya—, terakhir kembali lagi pada sumber daya manusia untuk menambah
komitmen dan kapabilitas.
Dari penjabaran di atas, bila kemampuan menjadi salah satu dasar untuk
mencapai target usaha yang diinginkan, maka bagi wirausahawan diperlukan
beberapa kompetensi, kompetensi tersebut di antaranya kemampuan komunikasi, kecerdasan
finansial, daya tarik kuat sebagai wajah dan citra usaha, pemahaman dalam
bidang marketing terutama digital
marketing. Digital Marketing merupakan hal penting dalam mengembangkan
wirausaha digital, di mana digital
marketing memiliki beberapa channel
online untuk membantu memasarkan produk dengan menjangkau calon pelanggan
kapapun mereka menghabiskan waktu di internet dengan lebih tepat dan efisien. Kompetensi
selanjutnya adalah networking atau
relasi yang luas, automation, mendesain
produk dengan menarik, mampu menganalisis berdasarkan data (analytics), memahami paling tidak dasar pemrograman (technical), serta memiliki keterampilan
dalam mempelajari sesuatu secara mandiri dengan online learning. Dengan adanya kompetensi tersebut dalam diri seseorang
yang ingin memulai wirausaha digital, maka hal itu akan menjadi salah satu
langkah yang akan mempermudah keberlangsungan menjalankan usahanya di tengah
industri 4.0 saat ini.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya, Sobat Kampus!
Kunjungi juga: Dunia Kampus 4.0
Sebelum teknologi berkembang pesat dan digunakan banyak orang, aktivitas dalam berwirausaha lebih dominan dilakukan dengan mengandalkan fisik seseorang, salah satunya dalam bagian pemasaran atau marketing. Para wirausahawan saat itu melakukan pemasaran baik kepada pelanggan maupun agen bisnis dengan hanya berkomunikasi secara langsung dan memakai bentuk pemasaran manual lainnya. Setelah teknologi informasi dan komunikasi mulai dikenal di masyakarat luas, barulah para wirausahawan melihat adanya peluang untuk melakukan pemasaran atas produk yang akan mereka jual dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Dari hal tersebut, kita dapat mengartikan bahwa wirausaha digital merupakan proses dalam mendirikan, menjalankan, dan mengembangkan usaha yang digeluti oleh wirausahawan dengan pemanfaatan teknologi digital. Dengan hal ini para wirausahawan seharusnya sudah bukan sekedar menjalankan usahanya dengan strategi bisnis ‘tradisional’, melainkan sudah beralih menjadi wirausahawan digital atau digital entrepreneur yang dibuktikan oleh penerapan penggunaan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.
Berwirausaha tanpa memanfaatkan teknologi tidak jarang masih bisa kita temukan, namun hal itu sangat disayangkan karena teknologi yang semakin maju menawarkan kita untuk hidup dengan lebih mudah. Bila kita perhatikan, di era saat ini masyarakat lebih sering menghabiskan waktunya dengan menjelajahi internet, bahkan semua aktivitas kini bisa dipantau dan dikerjakan dengan hanya menggenggam satu perangkat gawai saja, mulai dari belajar, bekerja, mencari transportasi, bahkan dalam belanja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang. Dari hal tersebut, tidak sedikit orang ingin mendapat manfaat dari pola hidup online, bukan hanya sekedar sebagai pengguna dan penikmat dari layanan online, melainkan bagaimana bisa menciptakan layanan tersebut atau bagaimana bisa menjadikan layanan tersebut sebagai sumber penghasilan. Hal itu bisa menjadi dasar bagi para wirausahawan untuk mengambil kesempatan dalam menjalankan bisnis digital atau bisnis online. Dengan kata lain, kewirausahaan digital menjadi penting dilihat dari tingkat aktivitas masyarakat dalam mencari banyak hal melalui internet, serta tingkat perilaku konsumsi dan belanja masyarakat yang lebih memilih bertransaksi secara online guna lebih memudahkan kehidupannya.
Di Indonesia, berwirausaha dengan berbasis teknologi digital memiliki peluang yang cukup besar, hal itu bisa terlihat dari analisis data oleh McKinsey analysis based on data from We Are Social 2016 bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara dengan pengguna media sosial tertinggi. Di tahun 2016, pendapatan e-commerce di Indonesia berjumlah USD 6 miliar, 78% pengguna internet saat ini melakukan pembelian secara online dan 75% pembelian online dilakukan melalui perangkat seluler. Dari data tersebut, kita bisa jadikan sebagai paramater bahwa revolusi digital sebenarnya sudah masuk ke Indonesia, hal itu terlihat dari 4 indikator utama yaitu mobile internet, cloud technology, internet of things, dan big data and advanced analytics.
Paramater penentu apakah revolusi digital sudah masuk ke berbagai sektor industri di Indonesia yang pertama adalah mobile internet, di mana dari indikator tersebut dapat terlihat pengguna akses internet yang mengalami peningkatan secara signifikan. Yang kedua adalah cloud technology, yaitu terlihat dari naiknya pendapatan vendor layanan cloud—layanan sistem teknologi informasi untuk memudahkan pengguna dalam kegiatan berorganisasi—. Ketiga, internet of things, dari indikator ini terlihat adanya kenaikan jumlah perangkat yang memiliki kemampuan terhubung satu dengan yang lain, contohnya seperti sensor dan sebagainya. Yang terakhir adalah big data and advanced analytics yang mana dapat memudahkan pengguna dalam menganalisis dan memprediksi suatu hal dari kumpulan data yang tersimpan.
Setelah mengetahui peluang besar dari wirausaha digital, maka tentunya kita akan menggali informasi mengenai prospek untuk menjadi digital entrepreneur terkhusus untuk para mahasiswa. Menurut pendapat Ir. IBM Jaya Martha, M.M., CMPM., dari pemamaparan materi beliau dalam diskusi berjudul “Wirausaha Digital itu Keren!” bagian satu dalam saluran YouTube Dedi Purwana Channel, beliau menjelaskan bahwa prospek kerja dapat dibangun dengan “Creating the future from the future”, artinya adalah ketika kita ingin menjadi unggul di masa depan maka perlu adanya perkiraan tentang masa depan, karena apabila kita sudah memperkiraan masa depan lebih dahulu dibanding orang lain, maka kita bisa menjadi selangkah lebih maju. Dengan kata lain, untuk mencapai prospek sebagai seorang digital entrepreneur adalah seseorang harus memiliki keberanian untuk mengambil start lebih awal di suatu bidang, salah satunya dengan melihat kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, membuat ide dan inovasi, mempersiapkan, merintis, dan mulai menjalaninya. Salah satu contoh yang dipaparkan oleh Bapak Jaya Martha adalah perkiraan masa depan dengan penciptaan suatu sensor yang memiliki berbagai fungsi seperti sensor suhu, lokasi, pengumpulan data, diagnostik mandiri untuk pemeliharaan prediktif bagi alat berat, dan sebagainya, baik di industri pabrik, tambang, ritel, pertanian, dan lain-lain.
Mulai dari memperkirakan masa depan sampai dengan menjalani usaha digital yang akan kita dirikan, maka diperlukan adanya pengukuran kinerja wirausaha. Ketika mulai membicarakan wirausaha maka pada umumnya hal itu tidak akan lepas dari target finansial. Untuk mencapai target finasial tersebut, seorang wirausahawan akan berpikir mengenai penghematan biaya dan cara untuk membuat semua aset yang dimiliki menjadi produktif. Selain itu, seorang wirausahawan pasti memiliki intuisi untuk mendapat pelanggan baru dan kemudian memikirkan bagaimana mendapatkan loyalitas dari pelanggan baru maupun pelanggan lama. Untuk mendapat kesetiaan dari pelanggan tersebut maka diperlukan kepuasan dari pelanggan. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kepuasan pelanggan, faktor tersebut dilihat dari segi produk yang dapat berupa harga, kualitas, ketersediaan barang, pilihan/variasi, dan fungsi, selain itu dari segi organisasi bisnis dapat berupa layanan, mitra, dan citra. Namun dalam mewujudkan kepuasan pelanggan, para wirausahawan baik sebagai solopreneur, freelancer, ataupun bisnis besar, bisa saja membuat skala prioritas tergantung dari jenis usaha atau bentuk badan bisnis seperti apa yang mereka jalankan.
Dari penjelasan sebelumnya, faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan bisa didapat dari adanya proses internal usaha tersebut. Proses internal meliputi operasi dalam menjalani usaha, pengelolaan pelanggan, inovasi yang dikembangkan, serta regulasi dan sosial. Agar proses internal dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni, serta yang paling utama adalah memiliki kemampuan dan kemauan. Dengan kata lain, kompetensi dan kemauan merupakan dasar bagi pencapaian target finasial yang diinginkan. Singkatnya, alur dari pengukuran kinerja wirausaha adalah apabila sudah memiliki kompetensi dan kemauan maka seorang wirausahawan bisa mulai untuk mengatur bisnis yang ingin dijalankan (proses internal), membangun kepuasan pelanggan, hingga akhirnya mendapatkan marjin. Selanjutnya, bila sudah mendapat marjin maka perlu dibagi lagi kepada kepuasan pelanggan—bonus dan lainnya— untuk memperkuat proses internal—pengembangan software, automasi, dan lainnya—, terakhir kembali lagi pada sumber daya manusia untuk menambah komitmen dan kapabilitas.
Dari penjabaran di atas, bila kemampuan menjadi salah satu dasar untuk mencapai target usaha yang diinginkan, maka bagi wirausahawan diperlukan beberapa kompetensi, kompetensi tersebut di antaranya kemampuan komunikasi, kecerdasan finansial, daya tarik kuat sebagai wajah dan citra usaha, pemahaman dalam bidang marketing terutama digital marketing. Digital Marketing merupakan hal penting dalam mengembangkan wirausaha digital, di mana digital marketing memiliki beberapa channel online untuk membantu memasarkan produk dengan menjangkau calon pelanggan kapapun mereka menghabiskan waktu di internet dengan lebih tepat dan efisien. Kompetensi selanjutnya adalah networking atau relasi yang luas, automation, mendesain produk dengan menarik, mampu menganalisis berdasarkan data (analytics), memahami paling tidak dasar pemrograman (technical), serta memiliki keterampilan dalam mempelajari sesuatu secara mandiri dengan online learning. Dengan adanya kompetensi tersebut dalam diri seseorang yang ingin memulai wirausaha digital, maka hal itu akan menjadi salah satu langkah yang akan mempermudah keberlangsungan menjalankan usahanya di tengah industri 4.0 saat ini.
Keren, penjelasannya jelas. Terimakasih.
ReplyDeletePenjelasannya mudah dimengerti, dan mendetail, good
ReplyDeleteArtikelnya memberikan insight baruu
ReplyDeleteKerenn bgt, sangat informatif
ReplyDeleteartikel dengan pembahasan yang keren, mantapp!!👍🏻
ReplyDeletekeren sekali artikelnya
ReplyDeleteSetuju banget sama artikelnya, kerenn👍✨
ReplyDeleteMantap sekali artikelnya
ReplyDeletekeren bangett artikelnyaa
ReplyDeletekeren artikelnya! sangat membantu dan bermanfaat sekali.
ReplyDelete